Thursday, May 7, 2015

Organisasi dan Tokoh-Tokoh Pergerakan Nasional

A. Pengertian dan Tujuan Organisasi.

Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Menurut Mithzal (2009) "organisasi merupakan suatu unit terkoordinasi yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau serangkaian sasaran". Sedangkan menurut Wiber (1968) adalah struktur birokrasi , menurut Sutarto (1995) "organisasi sebagai kumpulan orang, proses pembagian kerja dan system kerjasama atau system social".

B. Organisasi dan Tokoh-tokoh Pergerakan Nasional
1. Organisasi Budi Utomo (berdiri 20 Mei 1908)
Organisasi Budi Utomo berdiri pada 20 Mei 1908. Budi Utomo dibentuk berawal dari perjalanan dr. Wahidin Sudirohusodo yang berusaha meningkatkan martabat rakyat dan bangsa.
Soetomo Tokoh Pergerakan Nasional
Soetomo Tokoh Pergerakan Nasional Indonesia
Pada akhir 1907 dr. Wahidin Sudirrohusodo bertemu Soetomo, seorang pelajar dari STOVIA (sekolah kedokteran) di Jakarta. Dari pertemuan itu, Soetomo menceritakan kepada teman-temannya di STOVIA maksud dan tujuan dr. Wahidin Sudirhusodo. Atas kesepakatan mereka lahir sebuah organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Budi berarti tabiat atau perangai, sedangkan Utomo bermakna baik atau luhur. Jadi Budi Utomo adalah perkumpulan yang berusaha mencapai sesuatu berdasarkan keluhuran budi atau kebaikan tabiat. 
Tujuan Organisasi Budi Utomo adalah memperoleh kemajuan yang harmonis bagi nusa dan bangsa Jawa serta Madura. Pada saat itu ide persatuan seluruh Indonesia belum dikenal. Organisasi Budi Utomo dianggap sebagai pelopor organisasi pergerakan nasional karena setelah organisasi Budi Utomo berdiri, muncul berbagai macam organisasi pergerakan nasional.

2. Organisasi Sarekat Dagang Islam (berdiri tahun 1911)
Organisasi Sarekat Dagang Islam didirikan dikampung Laweyan (Surakarta) pada tahun 1911 oleh H. Samanhudi. Tujuan utama organisasi Sarekat Dagang Islam adalah memperkuat pedagang setempat dalam menghadapi para pedagang Tionghoa. 
Latar belakang dibentuknya Organisasi Sarekat Dagang Islam adalah saat H. Samahundi melihat perlakuan yang amat tidak adil dari pemerintah Belanda di bidang perdagangan. Pedagang pribumi (pedagang dari bangsa indonesia) tidak mendapat bantuan dari pemerintah Belanda, sedangkan pedagang Tionghoa sebaliknya.
Akibat perlakuan ini, para pedagang pribumi tidak mampu bersaing dan usahanya kurang berkembang. Adanya Sarekat Dagang Islam membuat para pedagang pribumi menyambut dengan antusias. Dalam waktu yang tidak lama berdirilah cabang-cabang Sarekat Dagang Islam di luar Kota Surakarta.

3. Organisasi Sarekat Islam
H.O.S. Tjokroaminoto Tokoh Pergerakan Nasional
H.O.S. Tjokroaminoto Tokoh Pergerakan Nasional
Perkembangan Organisasi Sarekat Dagang Islam ternyata amat pesat. Banyak kalangan yang ingin menjadi anggota. Namun terbentur pada aturan bahwa organisasi Sarekat Dagang Islam hanya diperuntukkan bagi pedagang pribumi. Atas dasar ini, pada 10 September 1912 H. Samahundi mengubah Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam. Perubahan ini merupakan hasil dari gagasan oleh H.O.S Tjokroaminoto.
Pada bulan April 1914 H.O.S Tjokroaminoto terpilih sebagai ketua Sarekat Islam. Dibawah kepemimpinannya, organisasi Sarekat Islam bertambah pesat dengan anggota ratusan ribu orang yang tediri atas pedagang, usahawan dan pekerja pribumi. H.O.S. Tjokroaminoto merumuskan perlu adanya pemerintahan sendiri bagi bangsa Indonesia. Pada 1923 Organsiasi Sarekat Islam berubah menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Tokoh PSI yang lain diantaranya : H. Agus Salim, Abdul Muis, dan Sukiman Wirjosandjoyo.

 4. Organisasi Indische Partij (berdiri Desember 1912)
Tiga Serangkai Indische Partij
Tiga Serangkai Indische Partij
Organisasi Indische Partij didirikan pada Desember 1912 di Bandung oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr. Douwes Dekker, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Suwardi Suryaningrat. Organisasi Indische Partij bercita-cita menyatukan semua golongan di Indonesia dalam kesatuan bangsa dengan menumbuhkan semangat nasionalisme.
Gagasan dan cita-cita organisasi Indische Partij disebarluaskan ke masyarakat melalui surat kabar De Express. Indische Partij dengan tegas menyatakan diri sebagai partai politik yang mencita-citakan Indonesia merdeka. Oleh karena itu keberadaan Indische Partij  tidak dikehendaki pemerintah Belanda. Terlebih tulisan Suwardi Suryaningrat yang berjudul Alk lks En Nederlander Was (Andaikata Aku Seorang Belanda) sangat menyinggung pemerintah Belanda. Akhirnya, ketiga tokoh Tiga Serangkai dalam Indische Partij  tersebut diadili pemerintah Belanda dan kemudian dibuang ke negeri Belanda.

5. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia merupakan perkumpulan politik yang didirikan dan didukung oleh para pelajar Indonesia di Belanda. Pada mulanya organisasi ini bernama Indische Vereeniging  yang didirikan pada 1908. Indische Vereeniging berwatak sosial dan non-politik.
Setelah Perang Dunia I, Indische Vereeniging mulai berjiwa politik melalui angota-anggotanya yang terpengaruh ideologi revolusioner. Pada 1922 nama Indische Vereeniging diubah menjadi Perhimpunan Indonesia. Sejak saat itu Perhimpunan Indonesia berjuang bagi kemerdekaan Indonesia. Organisasi ini menerbitkan sebuah majalah bulanan, Hindia Putera yang kemudian berubah menjadi Indonesia Merdeka.
Pada tahun 1972 tokoh-tokoh Perhimpunan Indonesia ditangkap oleh pemerintah Belanda. Mereka yang ditangkap adalah Mohammad Hatta, Nazir Pamuntjak, Ali Sastroamidjoyo, dan A. Djojodiningrat. Keempat tokoh itu dijebloskan ke penjara di Den Haag (Belanda) dan diajukan ke pengadilan. Di persidangan, Mohammad Hatta mengajukan pembelaan yang membuat mereka terbebas dari hukuman.

6. Partai Nasional Indonesia
Ir. Soekarno bersama anggota di pengadilan
Ir. Soekarno bersama anggota di pengadilan
Partai Nasional Indonesia merupakan organisasi politik yang didirikan oleh Soekarno dan Tjipto Mangoenkoesoemo, Organisasi ini mula-mula bernama Perserikatan Nasional Indonesia yang berdiri atas inisiatif kelompok studi di Bandung pada 4 Juli 1972. Peserikatan Nasional Indonesia diketahui oleh Soekarno dengan sekretaris Iskaq Tjokrohadisoerjo. Tujuan dari organisasi ini adalah mencapai Indonesia merdeka. Pada kongres yang pertama tahun 1928 nama Perserikatan Nasional Indoneisa diubah menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI) dan juga mempertegas program kerjanya, yaitu bahwa kemerdekaan politik harus didahulukan sebelum melangkah ke pembangunan nasional.
Dalam kegiatannya PNI mengobarkan semangat nasional pada rakyat. Kegiatan PNI membuat pemerintah Belanda merasa khawatir akan kedudukannya di Indonesia. Pemerintah Belanda kemudian menangkap tokoh-tokoh PNI, Soekarno dan kawan-kawan, pada tangggal 29 Desember 1928 dengan tuduhan akan mengadakan pemberontakan.
Dalam persidangan di Pengadilan Tinggi Bandung, Soekarno menyampaikan pembelaannya yang berjudul Indonesia Menggugat. Pengadilan tidak dapat membuktikan kesalahan Soekarno dan kawan-kawan. Walaupun demikian mereka tetap dijatuhi hukuman penjara.

Sumber : Muchtar S.P. dkk.2004.Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Yudhistira

Artikel menarik lainnya :

CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI, MASALAH KETIDAKSTABILAN EKONOMI
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN TEKNIK PENGUKURAN DATA
Klasifikasi Dan Jenis-Jenis Energi
Proses Pencernaan Makanan secara Mekanik dan Kimiawi
Tiga Bagian Telinga, Gangguan Telinga dan Cara Kerja Telinga
Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan
Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

2 comments


EmoticonEmoticon