Selamat datang kembali di Blog Dodi Rulianda, pada postingan kali ini adalah Makalah mengenai Tinjauan Perkembangan Kurikulum Pendidikan IPS SD. Semoga Bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan Kurikulum SD
mulai Tahun 1964, 1968, 1975, 1984, 1986, 1994, 2004 hingga Kurikulum 2006
(KTSP) pada mata pelajaran IPS.
Selintas sejarah yang
melatarbelakangi perkembangan kurikulum di tanah air.
Perkembangan kurikulum secara nasional tidak dapat dipisahkan dari perkembangan pendidikan dari dulu hingga sekarang.
Perkembangan kurikulum secara nasional tidak dapat dipisahkan dari perkembangan pendidikan dari dulu hingga sekarang.
Guru sebagai fasilitator
pembelajaran hendaknya memahami dengan jelas apa itu kurikulum, peran serta
fungsinya, karena kurikulum sangat penting dalam pembangunan dan pelestarian
suatu negara, dan
dipandang sebagai alat yang paling ampuh untuk membina generasi muda itu artinya bahwa kaitannya sangat erat dengan masa depan bangsa.
dipandang sebagai alat yang paling ampuh untuk membina generasi muda itu artinya bahwa kaitannya sangat erat dengan masa depan bangsa.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
itu kurikulum?
2. Bagaimana
perkembangan Kurikulum IPS SD
3. Dimanakah
letak perbedaan penekanan antara kurikulum SD Tahun 1994 dengan Kurikulum 2006
4. Bagaimana
latar belakang, pengertian, manfaat dan tujuan pendidikan IPS di SD
C. Tujuan
Penulisan Makalah
1. Memahami
pengertian kurikulum?
2. Memahami
perkembangan Kurikulum IPS SD
3. Mengetahui
letak perbedaan penekanan antara kurikulum SD Tahun 1994 dengan Kurikulum 2006
4. Mengetahui
latar belakang, pengertian, manfaat dan tujuan pendidikan IPS di SD
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
- Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
- Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
- Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
- Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
- Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Jadi Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan
program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut
serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum
biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang
dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan
menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara
menyeluruh.
B. Perkembangan
Kurikulum Pendidikan IPS SD
Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dassar
tahun 2006 yang ditetepakan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
RI Nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006, mempunyai karakteristik tersendiri
karena kurikulum IPS yang mulai berlaku tahun ajaran 2006 itu tidak menganut
istilah pokok bahasan, namun cukup simpel, yakni Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Hal ini jauh lebih sederhana dibandingkan
dengan kurikulum sebelumnya dan jam pelajarn relatif lebih sedikit per
minggunya. Kesemuanya ini memberikan peluang yang luas bagi guru sebagai
pengembang kurikulum untuk berkreasi dalam pengembangan kurikulum yang mengacu
pada pembelajaran IPS yang PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan).
Di tangan gurulah, kurikulum ini dapat hidup dan berkembang.
Kurikulum Pendidikan IPS SD tahun 2006 bersifat hanya
memberi rambu-rambu untk kedalaman dan keluasan materi dalam mencapai kompetensi
dasar yang diharapkan, di sini aspirasi setempat (muatan lokal) dapat
dituangkan dalam proses pembelajaran IPS Terpadu. Di dalam kompetensi dasar,
terdapat kata kerja operasional yang menunjukan cara pembelajaran
yang disarankan. Apabila ditelaah maka kata kerja operasional tersebut mengacu
pada cara belajar aktif, misalnya membuat, menunjukan, menceritakan, mencari,
menggunakan, mengamati, dan menggambar.
Materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar
terdiri dari materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Materi IPS SD
tidak nampak secara nyata, namun terata secara terpadu dalam standar kompetensi
yang dimulai sejak kelas satu sampai dengan kelas enam. Pembelajaran IPS pada
kelas 1 sampai kelas 6 dilaksanakan melalui pendekatan pembelajaran.
Kurikulum 2006 tertata dalam standar kompetensi
tertata dalam kompetensi dari kelas 1 sampai kelas 6. Kurikulum 1994 materi
pelajaran ditata lebih terpadu dan sederhana. Kolerasi dalam
berbagai ilmu atau disiplin ilmu penunjang daripada kurikulum1986. Kurikulum 1968 materi IPS masih bersiri
sendiri-sendiri secara terpisah antara Ilmu Bumi, Sejarah, dan Pengetahuan
Kewarganegaraan.
Kurikulum 1975 Pendidikan Kewarganegaraan dalam IPS
mulai dipisahkan menjadi bidang studi sendiri dengan nama Pendidikan Moral
Pancasila. Kurikulum 1994 PMP dan IPS tetap terpisah,
PMP diubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) kelas 1
sampai dengan kelas 6. pelajaran IPS diajarkan sejak kelas 3 SD.
Ditinjau dari tujuan
kurikuler :
Kurikulum 1964 dan 1968 menekankan unsur tujuan
Pendidikan Kewargaan Negara/ Moral. Unsur tersebut dalam kurikulum1975,
1986, 1994 terwadahi dalam bidang studi PMP/ PPKN.
Ditinjau dari segi
penyusunan tujuan kurikuler :
Kurikulum
1994 sama dengan kurikulum1986 yakni 4 tujuan kurikuler IPS, masing-masing satu
tiap kelas dan 3 tujuan kurikuler Sejarah Nasional masing-masing satu tiap
kelas.
Ditinjau dari segi
lingkup bahan pengajaran :
1.
Kurikulum 1994
menggunakan pendekatan spiral (lingkup terdekat-luas). Pendekatan ini juga berlaku
untuk kurikulum sebelumnya
2.
Khusus Sejarah
Nasional menggunakan pendekatan periodisasi (zaman kuno- sejarah kontem porer)
3.
Kurikilum
1994 materi sejarah nasional ditambah ditambah sejarah
lokal.
4.
Kurikulum 1986
disamping sejarah nasional ditambah PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa)
Dari materi Kurikulum
1.
Kurikulum 1964 sd
1986 materinya semakin padat dan sarat .
2.
Kurikulum
1994 materi mulai di sederhanakan
,pengembangan materi diserahkan kepada guru .
3.
Kurikulum
1964 ada 18 pokok bahasan
4.
Kurikulum 1968 ada 19
pokok bahasan
5.
Kurikulum 1975
ada 29 pokok bahasan
6.
Kurikulum 1986
ada 39 pokok bahasan
7.
Kurikulum 1994 ada 29
pokok bahasan
Dari segi alokasi
waktu
1.
Kurikulum 1986
dengan kurikulum 1994 tidak mengalami perbedan.
2.
Ku kurikulum IPS 2006 relatif
lebih sedikit yakni 3 jam dalam 1
minggu.
3.
Perbedaan yang
esensial terletak pada jumlah pokok bahasan.
Kurikulum 1986 sarat dan padat materi, sehingga kedalaman
materi kurang.
4.
Kurikulum 1994
kedalaman dan keluasan diserahkan kepada guru selaku
pengembang dan Kurikulum 2006 lebih simpel lagi.
C.
Perbedaan Penekanan Antara Kurikulum SD Tahun 1994 Dengan
Kurikulum Tahun 2006
1) Kurikulum SD 1994
Dalam Kurikulum
ini lebih menekankan hal –hal sebagai beriku:
a. Membaca, menulis , dan berhitung.
b. Muatan lokal adalah suatu
wahana untuk menyajikan sejumlah bahan
pelajaran yang ditetapkan dan dikembangkan sesuai keadaan
daerah yang bersangkutan. Bahan pelajaran tersebut dapat
diorganisasikan dalam berbagai mata pelajaran yang terdapat
dalam naungan Muatan Lokal, misalnya Bahasa
Baerah, Bahasa Inggris, Budi pekerti, dll.
c.
Ilmu Pengetahuan dan
Tehnologi.
Sedini
mungkin siswa diperkenalkan
pada tehnologi dalam bentuk informasi dan
perilaku tehnologi. Oleh karena itu, Kurikulum SD
1994 memuat dasar dasar ilmu pengetahuan dan tehnologi sederhana.
d.
Wawasan Lingkungan.
Dalam
memelihara dan melestarikan lingkungan hidup,salah satu media adalah
lewat pendidikan. Perhatian dan kepedulian siswa
SD terhadap lingkungan hidup harus dikembangkan sedini
mungkin.
e. Pengembangan nilai. Dalam rangka peningkatan kualitas sumber
daya manusia, pendidikan tidak hanya mengembangkan ilmu
pengetahuan saja tetapi juga mengembangkan kepribadian siswa. Berbagai mata pelajaran di SD
dapat mengembangkan nilai-nilai melalui kegiatan belajar
mengajar.
f. Pengembangan keterampilan.
Keterampilan
merupakan hasil belajar yang sangat berguna baik di luar maupun di
dalam kelas. Keterapilan ini meliputi kerampilan
fisik atau manual, keterampilan social dan
keterampilan mental atau koqnitif.
2)
Kurikulum SD
Tahun 2006
a.
Kerangka dasar
kurikulum
1. Kelompok Mata Pelajaran
PP no 19 th 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Psl 6 ayat (1) mengatakan kurikulum jenis pendidikan
umum ,kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menegah terdiri atas:
a)
Kelompok mapel agama
dan akhla mulia;
b)
Kelompok mapel
kewarganegaraan dan kepribadian;
c)
Kelompok
mapel ilmu pengetahuan dan tehnologi;
d)
Kelompok mapel
estetika;
e)
Kelompok mapel jasmani,olahraga
da kesehatan.
2.
Prinsip Pengembangan
Kurikulum
Kurikulum tingkat satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan oleh sekolah da komite sekolah
berpedoman pada standar komponen lulusan dan standar
isi serta panduan penyusunan kurikulum yang
dibuat oleh BSNP(Badan Standar Nasional Pendidikan)
a.
Berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia sehat berilmu, cakap, kreatf, mandirida menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk pengembangan pencapaian
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan perkembangan ,kebutuhan, kepentingan serta
tuntutan lingkungan peserta didik.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta
jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya, adat istiadat, serta status social ekonomi dan
gender.Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan local, dan pengembangan
diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antar substansi.
c.
Tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan
atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan ,tehnologi
dan seni berkembang secara dinamis .Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum mendorong
peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnologi dan seni.
d.
Relevan dengan
kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stake holders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk dalam kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan bepikir, keterampilan social,
keterampilam akademik, dan keterampilan vokasional.
e.
Menyeluruh dan
berkesinambungan
Substansi
kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi ,bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang pendidikan.
f.
Belajar
sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada
proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan pererta didik
yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan
informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnnya.
g.
Seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional
dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka NKRI.
3.
Prinsip Pelaksanaan
Kurikulum
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan
pada potensi ,perkembangan dan konisi peserta didik. Peserta didik harus mendapat pelayanan yang
bermutu, dinamis, menyenangkan, mengekspresikan diri secara bebas.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan 5
pilar belajar, yaitu mampu ;
1) bertakwa kepada
Tuhan 2 ) memahami dan menghayati
3) melaksanakan dan berbuat secara efektip 4) untuk hidup bersama dan
berguna bagi orang lain 5) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksana kurikulum memungkinkan peserta
didik mendapat pelayanan bersifat perbaikan,pengayaan, sesuai dengan
potensi,tahap perkembangan dan kondisi peserta didik.
d. Kurikulum dilaksanakan dengan
suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai akrap, terbuka, dan hangat.
e. Kurikulum dilaksanakan dengan
menggunaka pendekatan multi media ,multi strategi,sumber belajar dan
tehnologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
f. Kurikulum dilaksanakan
dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh
komponen kompetensi mata pelajaran, muatanlokal, dan pengembangan
diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antar
kelas dan memadai antar kelas dan jenis
serta jenjang pendidikan.
4. Struktur Kurikulum
Pendidikan Umum
Struktur kurikulum merupakan pola dan
susunan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dalam
kegiatamn pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada
setiap mata pelajaran pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembaangan
diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
5. Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum
SD/MI disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan
standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sbb:
a. Kurikulum SD/MI
Dalam kurikulum SD/MI memuat 8 mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,yang materinya tidak dapat
di kelompokkan kedalam maple yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta. Kegiatan ini dapat difasilitasi atau
dibimbing oleh konselor,guru atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan
melalui pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta
didik.
1. Substansi mapel IPAdan IPS pada SD/MI
merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu
2. Pembelajaran di kelas 1 sampai kelas 3
dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedang kelas 4 sampai
kelas 6 dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
3. Jam pembelajaran untuk setiap
mapel dialokasikan dan tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum 4 jam
pembelajaran perminggu secara keseluruhan.
4. Alokasi waktu satu jam pembelajaran 35 menit.
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester)
34-38 minggu.
D. Latar Belakang, Pengertian, Manfaat, dan
Tujuan Pendidikan IPS di SD
I.
Latar Belakang Pendidikan IPS di SD
Pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila dan UUD Negara RI 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa ,bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mengemban fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem Pendidikan
Nasional. Sebagaimana tercantum dalam UU No 20 Th
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin
pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, relevansi, serta efisiensi
manajemen pendidikan. Pemeratan ini diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa, dan olahraga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global.
Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis
sekolah dan pembaruan pengelolaan pendidikan secara
terencana, terarah serta berkesinambungan. Implementasi UU No 20 Th 2003 dijabarkan dalam
sejumlah peraturan antara lain PP No 19 Th
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan .
Ada delapan standar nasional
pendidikan yaitu, standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidikdan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Standar
isi sebagaimana yang dimaksud dalam PP No 19 Th
2005 mencakup:
1)
Kerangka dasar dan
struktur yang merupakan pedoman dalam
menyusun kurikulum pada tingkat satuan pendidikan;
2)
Beban belajar bagi
peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah;
3)
Kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan panduan penyususnan
kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar
isi;
4)
Kalender
pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah standar isi
dikembangkan oleh BSNP.
II.
Pengertian Pendidikan IPS
Pelajaran IPS di SD mengajarkan konsep-
konsep esensi ilmu social untuk membentuk subyek
didik menjadi warga negara yang baik Istilah
IPS mulai dipergunakan secara resmi di
Indonesia sejak tahun 1975. adalah istilah Indonesia
untuk Social Studies di Amerika.Kita mengenal beberapa
istilah seperti ilmu social, studi social dan
ilmu pengetahuan social.
1.
Pengertian Ilmu
Sosial
Ilmu sosial tekanannya kepada
keilmuan yang berkenaan dengan kehidupan
masyarakat atau kehidupan social.Secara khusus dipelajari dan
dikembangkan di tingkat pendidikan tinggi dan dikembangkan di
beberapa fakultas.
Ilmu social adalah ilmu yang berkenaan
dengan manusia dalam kontek social dengan kata lain semua
bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Aspek
manusia sebagai anggota masyarakat antara lain :
a.
Aspek antar
hubungan manusia dalam kelompok;
b.
Aspek kejiwaan;
c.
Aspek kebutuhan
materi;
d.
Aspek norma,peraturan
dan hokum;
e.
Aspek pemerintahan
dan kenegaraan;
f.
Aspek kebudayaan;
g.
Aspek kesejahteraan;
h.
Aspek komunikasi;
i.
Aspek
kebijaksanaan dan kesejahteraan social;
j.
Aspek hubungan
manusia dengan alam lingkungan;
k.
aspek
pengelolaan pengurusan,pengaturan dan lain-lain;
l.
Aspek pendidikan;
m. Dan aspek-aspek lainnya.
Bidang
ilmu yang termasuk dalam ilmu social itu adalah:
a. Sosiologi berkenaan dengan
aspek antar hubungan manusia dengan kelompok;
b. Psikologi social berkenaan dengan aspek kejiwaan
manusia sebagai anggota masyarakat;
c. Ilmu hokum berkenaan dengan norma,peraturan
dan hukum;
d. Ilmu politik berhubungan denga kebijakan
dan kesejahteraan social;
e. Ilmu pemerintahan berkenaan
dengan aspek pemerintah dan kenegaraan;
f. Antropologi budaya berkenaan dengan aspek kebudayaan;
g. Ilmu sejarah bekenaan dengan waktu dan
ruang dengan aspek kesejarahan;
h. Ilmu geografi berkenaan
dengan keruangan antara factor manusia dengan factor
salam dan lingkungan;
i.
Ilmu ekonomi
berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan manusia dan
kelangkaan;
j.
Ilmu
manajemen berkenaan dengan aspek pengelolaan, pengorganisasian, pengurusan, peraturan dsb;
k. Ilmu pendidikan berkenaan dengan pendidikan.
Karena luasnya cakupan ilmu
social pembinaan harus dilakukan secara berkesinambungan
mulai dari tingkat terendah sampai ketingkat
yang lebih tinggi.Oleh karena itu pengajaran tentang kehidupan
manusia di masyarakat harus dimulai dari tingkat sekolah
dasar bahkan sebelum SD.
2.
Perkembangan dan Pengertian Studi Sosial
Istilah social studies mulai dikenal di
Amerika sekitar tahun 1913 nama ini digunakan oleh komisi pendidikan
.Komisi ini bertugas untuk merumuskan dan
membina kurikulum sekolah untuk mata pelajaran
sejarah dan geografi dan komisi ini yang memberikan
nama resmi kepada kurikulum sekolah
untuk kedua mata pelajaran tersebut.
Pada tahun 1921 ,di Washington
DC dibentuklah National Counsel for
the Social Studies, dengan tugas
mengengembangkan pendidikan social studies. Sebagai medium
komunikasi ,lembaga ini menerbitkan jurnal yang diberi
nama Social Education.
Tuntutan masyarakat pada waktu itu terhadap social
studies sebagai program pendidikan adalah
untuk dapat memberikan bekal kepada siswa
agar dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat
Amerika yang pluralistis dan sangat komplek.
Setelah tahun 1955 terjadi perkembangan baru dalam
kurikulum social studies di AS, karena
persaingan tehnologi denga Rusia. Kurikulum sekolah menjadi tuntutan utama
dalam mengejar ketinggalan Amerika Serikat. Situasi ini dibantu pula oleh
perhatian yang besar terhadap
penelitian interaksi kelas sehingga kelas di
sekolah tidak menjadi sesuatu yang tabu bagi
penelitian pendidikan.
Tetapi kemajuan pendidikan di
sini di titik beratkan pada kurikulum
matematika dan IPA. Kedua program ini perlu diperbaiki untuk mengejar
ketinggalan Amerika Serikat dengan Rusia.
Pada
tahun 1967 perhatian yang besar terhadap kurikulum social
studies mulai diberikan oleh masyarakat.
Jarolimek (1977) mengisyaratkan bahwa studi
social lebih bersifat praktis , yaitu memberikan kemampuan kepada
anak didik dalam mengelola dan memanfatkan kekuatan –kekuatan fisik
dan social dalam menciptakan kehidupan yang serasi, juga mempersiapkan anak didik untuk
mampu memecahkan masalah social dan memiliki
keyakinan akan kehidupan masa mendatang.
A.Sanusi (1971) melihat perbedaan
antara ilmu social dengan studi social berkenaan dengan tempat
diajarkan dan dipelajarinya.Jika
ilmu sosial hanya di ajarkan di perguruan tinggi, sedangkan studi sosial diajarkan dandipelajari sejak dari pendidikan rendah SD/SMA. Artinya, kalau ilmu sosial lebih
menitik beratkan kepada teori dan konsep keilmuannya maka, studi sosial lebih menitik beratkan pada masalah –masalah yang dapat
dibahas dengan meninjau berbagai sudut yang ada
hubungannya satu sama lain.
Jadi pengertian studi
sosial adalah bidang
pengetahuan dan penelaahan gejala dan masalah sosial di masyarakat
yang ditinjau dari bergagai aspek kehidupan sosial,dalam usaha mencari jalan
keluar dari masalah-masalah tersebut.
3.
Pengertian Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS seperti
halnya bidang studi IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, IPS sebagai bidang studi memiliki garapan yang
dipelajari cukup luas. Bidang garapannya meliputi gejala-gejala
dan masalah kehidupan manusia di masyarakat. Tekanan yang dipelajari IPS berkenaan
dengan gejala dan masalah kehidupan masyarakat yang nyata.
Dari gejala dan masalah tadi di telaah, dianalisa faktor-faktornya sehingga dapat dirumuskan jalan
pemecahannya. Jadi pengertian IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah,
menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai
aspek kehidupan atau satu perpaduan.
III.
Tujuan Dan Manfaat
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Di Sekolah Dasar
Setiap bidang studi yang tercantum dalam
kurikulum sekolah, telah dijiwai oleh tujuan yang harus
dicapai oleh pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) bidang studi tersebut secara keseluruhan. Tujuan ini disebut tujuan kurikuler yang
merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan institusional dan
tujuan Pendidikan Nasional.
Tujuan kurikuler yang dimaksud adalah
tujuan pendidikan IPS. Secara keseluruhan tujuan
pendidikan IPS di SD membekali anak didik dengan sbb:
1. Pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya.
2. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan
masalah nasional yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat.
3. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan
berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
4. Kesadaran, sikap mental yang
positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan
lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
5. Kemampuan mengembangkan pengetahuan
dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu
pengetahuan dan tehnologi.
Kurikulum
IPS tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungan.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir
logis dan kritis,rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah ,dan keterampilan dalam
kehidupan social.
3. Memiliki komitmen dan
kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk,di tingkat lokal, nasional, dan global.
Dalan
pembelajaran IPS siswa dapat dibawa langsung ke dalam
lingkungan alam dan masyarakat. Pada ruang lingkup
mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Manusia, tempat dan
lingkungan.
2. Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
3. Sistem Sosial dan Budaya.
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
BAB III
KESIMPULAN
Kurikulum merupakan seperangkat/sistem
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar.
Ada beberapa perbedaan antara kurikulum lama
dan kurikulum baru, salah satunya yaitu Kurikulum lama mengabaikan perkembangan
perkembangan sikap, cita-cita, kebiasaan dan lain-lain, kurikulum lama hanya
mengutamakan perkembangan segi pengetahuan, akademik dan keterampilan.
Sedangkan kurikulum baru bertujuan untuk mengembangkan keseluruhan pribadi siswa.
Istilah Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) dalam sistem pendidikan di Indonesia baru dikenal sejak lahirnya
kurikulum tahun 1975. Sebelumnya, pembelajaran ilmu-ilmu sosial untuk tingkat
persekolahan menggunakan istilah yang berubah-rubah sesuai dengan situasi
politik pada masa itu. Pembaharuan kurikulum IPS di Indonesia diantaranya
dimulai pada tahun 1964 dimana IPS menggunakan istilah Pendidikan
Kemasyarakatan, kemudian tahun 1968 dan pada tahun 1975 dikemukakan secara
eksplisit istilah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang merupakan
fusi (perpaduan) dari mata pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi. Kurikulum
IPS terus menerus dikembangkan pada
tahun 1984,1994,2004 (KBK) dan sampai pada tahun 2006 yang dikenal sebagai
KTSP dimana IPS dan PKn diajarkan secara terpisah.
Adapun beberapa tujuan
dari kurikulum IPS di SD adalah sebagai berikut :
1.
Siswa mengetahui dan menyadari bahwa manusia hidup dalam
lingkungan, bahwa ada hubungan fungsional dan timbale balik antara manusia dan
lingkungannya, sehingga manusia mampu memanfaatkannya
2.
Siswa memiliki pengetahuan mengenai perubahab-perubahan
yang dialami oleh penduduk di kepulauan Indonesia pada masa lampau, sehingga
siswa mampu memahami keadaan bangsa dan Negara Indonesia sekarang.
3.
Siswa memahami dan mengerti peranan sekolah dalam
masyarakat, sehingga siswa mampu menyelenggarakan kegiatan bermanfaat baik bagi
perkembangan sekolah maupun bagi menaikkan taraf kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
4.
Siswa mengetahui pengetahuan dasar tentang aspek-aspek yang
menguntungkan dan yang merugikan bagi kehidupan di kota dan di pedesaan,
sehingga siswa mampu bertindak berdasarkan pengetahuan yang dimilkinya.
5.
Siswa memahami dan mampu melaksanakan prinsip-prinsip
ekonomi dan nilai-nilai dasar ekonomi, serta siswa mengetahui dan mengenal
Negara-negara tetangga.
DAFTAR PUSTAKA
http://ikhwan-insancita.blogspot.com/2012/05/pengertian-kurikulum-fungsi-dan.html, diakses pada 17
Februari 2015
Yaba,
Johara Nonci dan Sri Hastati. (2009). Materi
pendidikan IPS di SD. Makassar
1 comments so far
Iya, semoga bermanfaat.
EmoticonEmoticon