PENGERTIAN,
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN IPS
A.
Definisi Pembelajaran IPS
Secara sederhana IPS ada yang
mengartikan sebagai studi tentang manusia yang dipelajari oleh anak didik di
tingkat sekolah dasar dan menengah. IPS sering disebut dengan istilah Social
Education dan Social Learning. Kedua istilah tersebut menurut Cheppy
lebih menitik beratkan kepada berbagai pengalaman di sekolah yang dipandang
dapat membantu anak didituntut lebih mampu bergaul di tengah-tengah masyarakat.
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
dan keberadaannyha dalam kurikulum persekolahan di Indonesia tidak lepas dari
perkembangan dan keberadaan Social studies (Studi Sosial) di Amerika
Serikat. Oleh karenanya gerakan dan paham social studies di Amerika
banyak mempengaruhi pemikiran mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di
Indonesia.
IPS dapat diartikan dengan
“penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru
dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui
pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi,
politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih
luas tentang IPS, maka penting untuk dikemukakan beberapa pengertian social
studies dan IPS menurut
para ahli.
• John Jarolimek mengemukakan bahwa The social studies as a part of
elementary school curriculum draw subject-matter content from the social science, history, sociology, political science, social psychology, philosophy, antropology, and economic. The social studies have been
defined as “ those portion of the social science… selected for instructional purposes”
Demikian beberapa pengertian yang
dikembangkan di Amerika Serikat oleh beberapa tokoh pendidikan terkenal.
Pengembangan IPS di Indonesia banyak mengambil ide-ide dasar dari
pendapat-pendapat yang dikembangkan di Amerika Serikat tersebut. Tujuan,
materi, dan penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan nasional
dan aspirasi masyarakat Indonesia. Hal ini didasarkan pada realitas, gejala,
dan problem sosial yang menjadi kajian IPS yang tidak sama dengan negara-negara
lain. Setiap negara memiliki perkembangan dan model pengembangan social studies
yang berbeda.
Berikut pengertian IPS yang
dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS di Indonesia.
• Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
• Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan
pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD,
SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran
ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang
sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah
dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
• S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
• Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan
bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang
berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benarbenar dapat
dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang
terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan
sesuai dengan kepentingan sekolahsekolah.
Studi Sosial bukan merupakan bidang
keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalaj social. Dalam kerangka kerja pengkajian
studi social menggunakan bidang-bidang keilmuan yang termasuk bidang-bidang
ilmu social.
Tugas studi social sebagai suatu
bidang studi mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke tingkat pendidikan yang
lebih tinggi, dengan tujuan membina warga masyarakat yang mampu menyelaraskan
kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan social, serta membantu
melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah social yang dihadapinya
Ilmu
pengetahuan Sosial
|
Ilmu-ilmu Sosial
|
Mengkaji
padamasalah-masalah yang terjadi di masyarakat
|
Suatu
disiplin ilmu
|
Menggunakan
pendekatan multidisiplin atau interdisiplin
|
Mengguna
pendekatan disiplin ilmu atau monodisiplin
|
IPS
dirancang untuk kepentingan kependidikan oleh karena itu, keberadaan IPS
lebih memfokuskan pada dunia persekolahan
|
Ilmu-ilmu
social keberadaannya bias di sunia persekolahan, perguruan tinggi atau
dipelajari di masyarakat umum
|
Dengan demikian, IPS bukan ilmu
sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun
pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi
aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial
masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan
masingmasing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam
lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi
atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di
masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa dan siswi yang
mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan
tentang masa lampau umat manusia.
Dengan
bertolak dari uraian di depan, kegiatan belajar mengajar IPS membahas manusia
dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau,
sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan
yang jauh dari siswa dan siswi. Oleh karena itu, guru IPS harus sungguh-sungguh
memahami apa dan bagaimana bidang studi IPS itu.
B.
Tujuan Pembelajaran IPS
IPS sebagai suatu progam pendidikan
tidak hanya menyajikan tentang konsep-konsep pengetahuan semata, namun harus
pula mampu membina peserhta didik menjadi warga Negara dan warga masyarakat
yang tau akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki atas kesejahteraan
bersama yang seluas-luasnya. Oleh karena itu peserta didik yang dibina melalui
IPS tidak hanya memiliki pengetahuan dan kemampuan berfikir tinggi, namun
peserta didik diharapkan pula memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi
terhadap diri dan lingkungannya.
Sebagai
bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS dapat terlihat nyata dari tujuannnya. Di
sepanjang sejarahnya selama ini IPS memiliki 5 tujuan yang penjelasannya
sebagai berikut:
- IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut dibidang social sciences jika ia nantinya masuk ke perguruan tinggi.untuk itu maka pelajara seperti sejarah, geografi, ekonomi dan antropologi budaya harusnya diberikan lepas-lepas sebagai vak tersendiri.
- IPS yang bertujuan mendidik kewarganegaraan yang baik, mata pelajaran yang disajikan oleh guru sekaligus harus ditempatkan dalam konteks budaya melalui pengolahan secara ilmiah dan sikologis yang tepat.
- IPS yang hakikatnya merupakan kompromi antara satudan dua tersebut di atas inilah yang kita temukan dalam definisi IPS, sebagai “suatu penyederhanaan dan penyaringan terhadap ilmu-ilmu social, yang penyajiannya di sekolah disesuaikan dengan kemampuan guru dan daya tangkap peserta didik
- IPS yang mempelajari closed area atau masalah-masalah social yang pantanbg untuk dibicarakan di muka umum.bahannya menyangkut macam-macam pengetahuan dari ekonomi sampai politik, dari yang social sampai cultural. Dengan cara ini, siswa dilatih berfikir demokratis
- Menurut pedoman khusus bidang studi IPS, tujuan bidang studi tersebut yaitu dengan materi yang dipilih disaring dan disinkronkan kembali maka sasaran seluruh kegiaran belajar dan pembelajaran IPS mengarah pada 2 hal. Yaitu:
- Pembinaan warga Negara Indonesia atas dasar moral pancasila/ UUD 1945, nilai-nilai dan sikap hidup yang dikandung oleh Pancasila/ UUD 1945 secara sadar dan intensif ditanamkan pada siswa sehingga terpupuk kemauan dan tekad untuk hidup bertanggung jawab demi keselamatan diri,bangsa,Negara dan tanah air.
- Sikap sosial yang rasional dalam kehidupan. Untuk dapat memahami dan selanjutnya mampu memecahkan masalah-masalah social perlu ada pandangan terbuka dan rasional. Dengan berani dan sanggup melihat kenyataan yang ada, akan terlihat segala persoalan dan akan dapat ditemukan jalan memecahkannya. Termasuk pula kenyataan menurut sejarah perjuangan bangsa bahwa pancasila adalah falsafah hidup yang menyelamatkan bangsa dan menjamin kesejahteraan hidup kita bersama
B. Ruang
Lingkup Kajian IPS
Secara
mendasar, pembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhannya.
Pada jenjang
pendidikan dasar, ruang lingkup IPS dibatasi pada gejala dan masalah sosial
yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah, yaitu yang ada di lingkungan
sekitar peserta didik SD/MI.
Pada jenjang
pendidikan menengah dan tinggi, ruang lingkup kajiannya diperluas. Bobot,
keluasan materi dan kajian semakin dipertajam dengan berbagai pendekatan.
Ruang
lingkup kajian IPS :
1. Substansi
materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat
2. Gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang
kehidupan masyarakat
EmoticonEmoticon