Thursday, April 27, 2017

Contoh Artikel Sosial tentang Tawuran Pelajar

Tawuran pelajar memang merupakan masalah sosial yang masih menjadi PR bagi guru, orang tua, dan sekolah. Terjadinya tawuran pelajar tentu tidak terjadi begitu saja pasti ada sebabnya, karena remaja masih labil dan belum mampu mengontrol emosinya sehingga terjadilah tawuran. Berikut adalah penjelasannya.

Sumber foto Metro Tempo
2.1 Pengertian Tawuran
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KKBI) “Tawuran” dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Tawuran merupakan suatu kegiatan perkelahian atau kehendak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat.

Tawuran atau tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan. Biasanya dilakukan oleh sekelompok masyarakat. Tawuran merupakan suatu penyimpangan sosial yang berupa perkelahian.

Tawuran adalah salah satu bentuk kenakalan remaja yaitu kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Umumnya dilakukan oleh remaja di bawah umur 17 tahun.

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia pelajar digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile delinquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu:

1. Dilikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.

2. Dilikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Disini ada aturan, norma, dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti anggotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah geng yang mana dari pembentukan geng inilah para remaja yang bebas melakukan apa saja tanpa tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebanyaknya.

Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “Perkelahian Pelajar” atau yang biasa disebut dengan tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan prilaku kekerasan antar kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah lain.


2.2 Macam-macam Tawuran

a. Tawuran ditingkat sekolah 
Tawuran yang paling banyak diartikan sebagai perkelahian massal antara dua kubu siswa suatu sekolah. Misalnya tawuran antar SMA C melawan SMA D yang saling diakibatkan oleh hal-hal sepele. Mulai saling mengejek sampai tawuran karena salah satu sekolah memang ingin mengajak tawuran sekolah lain karena hanya ingin bersenang-senang.

b. Tawuran ditingkat fakultas
Tawuran ditingkat fakultas (kampus) biasanya dilakukan antar mahasiswa kampus itu sendiri, namun berbeda fakultas, misalnya mahasiswa fakultas XXX mempunyai masalah dengan fakultas lain. Maka tawuran biasanya akan terjadi di dalam arena universitas/ kampus. Sebab tawuran ditingkat fakultas biasanya hampir sama dengan sebab tawuran ditingkat sekolah.

2.3 Dampak Tawuran
Tawuran antar pelajar yang ada di Indonesia saat ini sudah menjadi agenda rutin dan sepertinya sudah membudaya dalam kalangan mereka. Banyak tawuran yang terjadi antar sekolah hanya karena dendam dari alumni yang tidak terbalas dan akhirnya menjadi budaya turun-temurun yang susah untuk dihapuskan atau dihilangkan dari sekolah tersebut. Apabila tawuran tetap ditumbuhkembangkan dikalangan pelajar maka akan menimbulkan dampak negatif berupa kerugian. Tidak hanya bagi mereka para pelajar dan sekolah dan sekolah yang bersangkutan, namun juga masyarakat sekitar, kerugian tersebut antara lain :

a. Kerusakan tempat tawuran/material
Dalam kerusakan ditempat mereka melakukan aksi tersebut kebanyakan dari para pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka timbulkan. Biasanya mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran. Contohnya pecahnya kaca mobil, perusakan fasilitas umum, pembakaran ban ataupun kendaraan bermotor.

b. Rusaknya citra baik sekolah
Pencitraan yang baik yang telah dibangun oleh para perangkat sekolah baik itu kepala sekolah, jajaran guru dan karyawan, serta prestasi yang diraih oleh murid yang lain akan pudar dan sirna apabila murid-murid lain amsih mempertahankan tradisi tawuran. Akibatnya ditahun ajaran berikutnya peminat calon murid baru akan berkurang.

c. Adanya korban jiwa
Tawuran antar pelajar selain merugikan secara material juga mengakibatkan adanya korban jiwa. Misalnya tawuran antar pelajar yang menggunakan senjata tajam seperti, batu, clurit dan senjata tajam lainnya menyebabkan adanya korban luka baik korban luka ringan maupun berat dan bisa juga ada korban meninggal.

d. Dampak psikis
Contohnya keresahan masyarakat dan traumatik keresahan masyarakat ini akan menimbulkan rasa tidak percaya terhadap generasi muda yang seharusnya menjadi agang perubahan bangsa. Selain keresahan itu, traumatik bisa dialami oleh masyarakat yang ada dilokasi saat ada tawuran. Masyarakat akan menjadi takut dan tidak berani lagi berhadapan dengan kelompok pelajar.

e. Rasa malu orang tua dan pihak sekolah atas ketidakberhasilan mendidikan anak didiknya.
f. Proses pembelajaran yang tertunda, dikarenakan skorsing ataupun dikeluarkan dari sekolah.
g. Dipenjarakan.

Itulah artikel tentang Contoh Artikel Sosial tentang Tawuran Pelajar semoga dapat bermanfaat.

2 comments

This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.


EmoticonEmoticon