Pada saat ini perkembangan teknologi sudah semakin maju, namun tahukah anda bahwa perkembangan teknologi sudah dimulai sejak perang dingin terjadi. Bagaimana perkembangan teknologi dan informasi tersebut serta bagaimana perkembangan internet? dan apa hubungan internet dengan perang dingin? berikut penjelasannya!
I. Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi pada Masa Perang Dingin
A. Masa
Perang Dingin
Pada masa perang dingin
sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang
lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi
kemajuan iptek di negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu
yang mempelajari dampak sains pada masyarakat.
Di negara-negara maju,
teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala
kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi,
militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali
sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi
barang dengan skala yang besar.Perkembangan teknologi elektronika, yang
merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang
Dingin.
Persaingan IPTEK antara
blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu
perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian
elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang.
Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada
puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak'
perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini.
Perangkat telekomunikasi
berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi
analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal
pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian
berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat
yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat
ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi
dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat
yang tepat untuk berkembang.
Sebagian sejarahwan
berpendapat bahwa pertemuan para pemimpin sekutu dan Uni Soviet pada bulan
Febuari 1945 di Konferensi Yalta adalah awal dari perang dingin. Konferensi
Yalta dalam
konferensi tersebut, Joshep Stalin (pemimpin soviet), secara terang-terangan
menyebarkan ideologi komunis ke wilayah Eropa Timur. Perang dingin adalah
istilah yang merujuk kepada persaingan antara kelompok komunis dan nonkomunis.
Komunis seperti Uni Soviet dan nonkomunis adalah Amerika Serikat. Namun, dalam
hal ini “perang” dapat dilihat pula dalam bentuk perlombaan teknologi senjata
yang meliputi :
1.
Pengembangan
nuklir dan senjata konvensional,
2.
Jaringan
aliansi militer,
3.
Perang
ekonomi dan embargo perdagangan,
4.
Propaganda,
5.
Spionase
(memata-matai, pengintaian,dan penyadapan)
B. Berlangsungnya Perang
Dingin
Perang Dingin ditandai
oleh sikap ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara Blok Barat dan Blok
Timur. Keadaan tersebut mendorong ketegangan kian bertambah dan dikhawatirkan
akan menjurus pada terjadinya perang dunia ketiga. Amerika Serikat dituduh
menjalankan politik imperialisme untuk mempengaruhi dunia, sementara Uni Soviet
dianggap melakukan perluasan atas Negara-negara demokrasi melalui ideologi
komunisnya.
Meskipun masih banyak
diperdebatkan, namun banyak kalangan sejarawan memperkirakan sekitar tahun 1947
sebagai periode dimulainya Perang Dingin hingga masa bubarnya Uni Soviet pada
25 Desember 1991.
Strategi politik yang dikembangkan
Amerika Serikat dalam Perang Dingin adalah “menahan laju komunisme”
(containment of communism) yang diusung oleh Uni Soviet. Langkah strategis yang
dilakukan Amerika Serikat yaitu dengan memberikan bantuan ekonomi dan militer
bagi Negara-negara Eropa melalui Truman Doctrine (Doktrin Truman) pada tahun
1947. Doktrin Truman merupakan reaksi keras Ameriak Serikat atas Uni Soviet
yang mengancam Yunani dan Turki lewat pidato Stalin pada tahun 1946. Amerika
Serikat memandang, bahwa pidato tersebut adalah pernyataan perang ideologis
terhadap Blok Barat. Selain Doktrin Truman, Amerika Serikat juga mengeluarkan
program yang dikenal dengan nama Marshall Plan. Program ini bertujuan untuk
membangun kembali Eropa yang rusak akibat Perang Dunia II dan telah menyebabkan
rapuhnya perekonomian. Amerika Serikat menyadari bahwa kondisi ini merupakan
jalan mudah bagi komunisme untuk mengembangkan hegemoninya.
Oleh karena itu, bantuan
Amerika Serikat terhadap Negara-negara Eropa juga memiliki muatan persaingan
ideologi yang kuat sebagai upaya menandingi Uni Soviet. Pada 14 April 1949
Amerika Serikat membentuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO = North
Atlantic Threaty Organization) yang bertujuan untuk membendung ideology
komunis. Berdirinya NATO mendorong Uni Soviet untuk mendirikan pakta militer
tandingan pada tahun 1955 yang diberi nama Pakta Warsawa.
Pada tahun 1962 isu
senjata nuklir menghangat ketika terjadi Krisis Teluk Babi di Kuba. Krisis
dipicu oleh tindakan Uni Soviet yang meletakkan senjata nuklirnya di Teluk
Babi, Kuba, sehingga membuat gelisah Amerika Serikat. Selama krisis Kuba inilah
muncul kekhawatiran bahwa dunia tengah mendekati masa perang dunia ketiga atau
perang nuklir.
Pada tahun 1970-an
berbagai peristiwa yang menyangkut hubungan antarnegara di dunia mulai membaik.
Ketegangan dalam Perang Dingin pun mulai semakin berkurang setelah diadakannya
perjanjian empat kekuatan di Eropa pada 3 September 1971. Empat kekuatan
tersebut yaitu Uni Soviet, Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris.
Pada tahun 1979, Uni
Soviet menginvasi Afghanistan. Hal ini menjadi sebuah tanda makin “dinginnya”
kembali hubungan Uni Soviet dan Amerika Serikat setelah dilakukannya
pengurangan ketegangan pada tahun 1970-an. Invasi Uni Soviet ke Afghanistan
pada tahun 1979 dalam upayanya mendukung embrio rezim komunis di Negara itu
telah menyebabkan munculnya huru-hara dan merebaknya aksi boikot terhadap
Olimpiode Moskow tahun 1980 oleh banyak Negara Barat. Invasi tersebut telah
mengakibatkan diadakannya pengembangan senjata misil nuklir SS-20 yang dimulai
sejak tahun 1977 oleh Uni Soviet yang telah membuat khawatir NATO. Oleh karena
itu, pada tahun 1979 diadakan penandatanganan persetujuan SALT I (Strategic
Arms Limited Task atau pembatasan persenjataan strategis) dan SALT II. Kedua
persetujuan bertujuan menekan penggunaan senjata misil nuklir untuk kepentingan
perang.
Di samping melakukan
penekanan, juga dilancarkan ancaman akan mengembangkan 500 misil peluncur
Pershing II di Jerman Barat dan Belanda jika negoisasi tidak berjalan sukses.
Negoisasi ternyata menemui kegagalan. Rencana untuk mengembangkan misil
Pershing II semakin menguat dan telah memunculkan makin meluasnya pertentangan
dan opini publik seluruh Eropa. Pershing II dikembangkan di Eropa sejak Januari
1984 dan mulai ditarik mundur pada awal Oktober 1998. Pada tahun 1985, Mikhail
Gorbachev terpilih sebagai pemimpin Uni Soviet. Pada tahun itu pula terjadi
sebuah kejutan ketika Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan, bertemu dengan
Gorbachev di Jenewa (Swiss). Kemudian pada tahun 1986 di Reykjavik (Islandia)
yang dilanjutkan dengan diskusi tentang penimbangan kembali lanjutan
penyimpanan senjata misil. Pembicaraan tersebut menemui kegagalan.
Presiden Ronald Reagan
pun memberikan peringatan akan meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya.
Pada akhirnya, peringatan Reagan tersebut membawa pengaruh terhadap sikap
Michael Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik pada
tahun 1987. Dampak dari perjanjian ini telah membuat Uni Soviet mengurangi
kekuatan angkatan perangnya di Eropa Timur.
Para sejarawan Barat ada
yang berpendapat, bahwa salah satu penyebab utama keruntuhan Uni Soviet adalah
krisis keuangan besar-besaran yang banyak dihabiskan untuk kepentingan
teknologi militer. Usaha NATO dalam meningkatkan persenjataannya pada tahun
1980-an telah menuntut Uni Soviet untuk berupaya mengimbangi NATO. Upaya
dilakukan dengan menekankan pengeluaran negara untuk kepentingan militer yang
pada akhirnya telah menimbulkan gangguan dan kebangkrutan terhadap perekonomian
Uni Soviet. Kondisi itu tentu telah menyulitkan Uni Soviet untuk mengimbangi
Blok Barat. Akibat krisis keuangan yang dihadapi Uni Soviet membuat Uni Soviet
telah kalah dalam Perang Dingin. Dengan demikian, berakhirnya Perang Dingin ini
dalam perkembangannya menjadi tanda berakhirnya ideologi komunis yang selama
ini didominasi oleh kekuasaan Uni Soviet.
Berikut
adalah faktor penyebab perang dingin:
Sebab
Umum / Tidak Langssung sebagai berikut:
1.
Sikap ketidak percayaan, kecurigaan, kesalahpahaman
antara Blok Barat dan Blok Timur.
2.
Amerika Serikat dituduh menjalankan politik
imperialisme untuk memperngaruhi dunia.
3.
Uni Soviet dituduh melakukan perluasan hegomoni atas
negara-negara demokrasi.
4.
Terbentuknya persekutuan / aliansi yaitu:
a.
Blok Barat (Amerika Serikat dan anggota kelompok
demokrasi)
b.
Blok Timur (Uni Soviet dan anggota kelompok yang
komunis)
Sebab Khusus
/ Langsung
1.
Keberhasilan pasukan Sekutu membebaskan negara-negara
dari pendudukan Jerman, mendorong Uni Soviet melakukan ovenship /
serangan terhadap negara-negara Eropa Timur yang diduduki Jerman.
2.
Uni Soviet menduduki negara-negara Baltik (Estonia,
Latvia, dan Lithuania) yang merupakan wilayah Polandia.
C. Perkembangan
Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa
Masa-masa setelah
berakhirnya Perang Dunia II tidak dapat dilepaskan dari bayang-bayang
penggunaan senjata nuklir. Salah satu ciri utama dari Perang Dingin adalah
perlombaan senjata antara Negara-negara anggota dari NATO dan Pakta Warsawa.
Hal ini telah menghasilkan penemuan-penemuan penting dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, terutama penerapan teknologi di bidang militer. Beberapa
perkembangan revolusioner di antaranya dibuat dalam bidang senjata nuklir dan
roket.
Banyak roket digunakan
untuk meluncurkan manusia dan satelit ke ruang angkasa yang pada mulanya
sebenarnya dirancang untuk kepentingan militer sepanjang masa Perang Dingin.
Sektor lain yang menunjukkan terjadinya persaingan persenjataan meliputi
teknologi-teknologi seperti jet tempur, bom, senjata kimia, senjata biologi,
peluru kendali, roket antarbenua, anti-roket, anti tank, kapal selam, dan kapal
selam peluncur roket. Selain itu, ada juga teknologi spionase yang meliputi
perangkat elektronik untuk kepentingan intelejen, kode-kode intelejen, peswat
pengintai, dan satelit mata-mata.
Salah satu hal yang
paling menonjol dari perlombaan senjata nuklir adalah sejenis penangkal yang
diyakini bersifat menghancurkan dan merusak satu sama lain atau dikenal dengan
konsep MAD (Muttually Assured Destruction). Konsep MAD tersebut menunjukkan
bahwa kedua belah pihak memiliki lebih dari cukup senjata nuklir yang dapat
mengancam eksistensi sebuah negara. Oleh karena itu, masing-masing blok (Barat
dan Timur) saling menjaga diri untuk tidak menyerang satu sama lain dalam
menggunakan senjata nuklirnya
Namun, tidak hanya
persaingan jumlah persenjataan nuklir dan personil militer saja kedua Negara
adidaya tersebut berusaha menunjukkan kekuatannya. Di bidang teknologi militer
pun keduanya saling unjuk kecanggihan.
Senjata nuklir dan
persaingan militer bukan merupakan satu-satunya fakta teknologi pasca Perang
Dunia II. Banyak temuan teknologi pada masa Perang Dingin yang digunakan dalam
ruang lingkup yang lebih luas dan tidak hanya terpusat untuk kepentingan
perang. Yang paling menonjol dari semua perkembangan iptek pada masa Perang
Dingin adalah eksplorasi manusia ke luar angkasa. Teknologi roket yang pertama
kali diterapkan untuk persenjataan mulai dikembangkan untuk menjadi sarana
peluncuran satelit dan melakukan riset terhadap bulan dan planet.
Dalam bidang eksplorasi
antariksa, langkah spektakuler yang pertama kali ditunjukkan adalah dengan
menciptakan pesawat Sputnik I yang diluncurkan oleh Uni Soviet pada tanggal 4
Oktober 1957 sebagai satelit buatan pertama. Perkembangan eksplorasi pesawat
antariksa dibagi menjadi empat tahapan kronologis, yaitu sebagai berikut:
a.
Meningkatkan Daya Dorong Roket
Peningkatan daya dorong
roket dilakukan untuk menaruh satelit-satelit ke dalam orbit dan pemeriksaan
penggunaan satelit untuk keperluan komunikasi. Fungsi lainnya yaitu untuk
mengamati keadaan udara, memantau untuk keperluan militer, dan survei
topografis dan geologis.
b.
Program Angkasa Berawak
Tahapan ini diawali oleh
kosmonot Rusia, Yuri Gagarin, pada tanggal 12 April 1961 dalam Pesawat Vostok
I. Penerbangan ini memperlihatkan penguasaan masalah yang dapat membawa pesawat
dan awaknya kembali ke atmosfir bumi. Serangkaian penerbangan yang dilakukan
oleh Uni Soviet kemudian disusul oleh Amerika Serikat yang mampu melakukan
maneuver mengudara selama dua minggu dan membuat terobosan, yaitu awak
pesawatnya berjalan di luar angkasa.
c.
Program Menuju Bulan
Bermula dengan
pendekatan-pendekatan ke bulan yang dilanjutkan dengan survei pendaratan
berawak ke permukaan bulan. Puncaknya terjadi tanggal 20 Juli 1969, ketika Neil
Amstrong dan Edwin Aldrin berhasil merangkak keluar dari pesawat Apollo 11
menuju permukaan bulan. Penjelajahan bulan berawak terus dilanjutkan dengan
eksperimen yang diperluas sebelum akhirnya program itu dibatasi pada tahun
1972.
d. Riset dan Penjelajahan Planet
Penyelidikan planet luar
bumi dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Melalui penyelidikan
angkasa Mariner 2 (1962) dan Pioner Venus 1 (1978) milik Amerika Serikat serta
Uni Soviet dengan pesawat Venera 3 (1996) dan Venera 4 (1967) diadakan
eksplorasi terhadap Planet Venus. Berdasarkan temuan-temuan riset tersebut,
disimpulkan bahwa Planet Venus menunjukkan lebih panas dengan suhu permukaan
900˚ F sehingga kurang ramah untuk dihuni makhluk hidup.
1.
Perang dingin di tandai dengan perkembangan
persenjataan nuklir dan personil militer.
2.
Bidang-bidang teknologi militer dan ruang angkasa
saling unjuk kecanggihan.
3.
Personil Amerika Serikat dan Uni Soviet tahun
1963-1987
No
|
Negara
|
Tahun
|
||||||||
1963
|
1966
|
1969
|
1972
|
1975
|
1978
|
1981
|
1984
|
1987
|
||
1
|
Amerika Serikat
|
2700
|
3090
|
3460
|
2320
|
2098
|
2033
|
2168
|
2244
|
2279
|
2
|
Uni Soviet
|
3110
|
2780
|
3340
|
3510
|
4100
|
4200
|
4400
|
4500
|
4400
|
e. Pesawat ruang angkasa dan awak pesawat Amerika Serikat
dan Uni Soviet
No
|
Negara
|
Nama Pesawat
|
Awak Pesawat
|
Keberhasilan
|
1
|
Amerika
Serikat
|
Apolo II
Explorer I & II
Discovery
Vanguard
Frienship
VII
|
Edwin
Aldrin & Neil Amstrong
Alan B.
Shepard
John H
Glenn
|
Berada di
ruang angkasa selama 15 menit
Mengitari
bumi tiga kali
|
2
|
Uni Soviet
|
1. Sputnik
I
2. Sputnik
II
3. Lunik
4. Vostok
I
5. Vostok
II
|
Tanpa awak
Seekor
anjing
Yuri
Gagarin
German
Titov
|
Mengitari
bumi selama 108 menit pada 1961
Mengitari
bumi selama 25 jam
|
D. Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi pada Masa Perang Dingin
Ketertinggalan Amerika
Serikat dari Uni Soviet dalam teknologi ruang angkasa mendorong pemerintah AS
menjalankan sebuah program kilat guna mengejar ketertinggalannya. Seperti
mendirikan Advance Research Projects Agency (ARPA). Proyek itu kemudian dipecah
menjadi dua yaitu : NASA dan ARPANET. NASA mendalami studi ruang angkasa,
sedang ARPANET mempromosikan ilmu komputer dan pemrosesan informasi.
ARPANET kemudian
mengembangkan prototip internet. Pada tahun 1969 ARPANET merasa perlu
memperkenalkan temuan-temuannya. Departemen Pertahanan Amerika Serikat
membangun sistem jaringan melalui hubungan antarkomputer di daerahdaerah
tertentu. Pada awalnya ARPANET hanya menghubungkan tiga buah komputer di Utah.
Dalam beberapa tahun kemudian proyek ini berkembang ke seluruh Negara bagian.
Karena perkembangannya sangat pesat, maka ARPANET kemudian dipecah menjadi dua
bagian, yaitu Milnet digunakan khusus untuk kepentingan militer dan ARPANET
untuk keperluan nonmiliter, khusunya perguruan tinggi.
Kedua jaringan itu
kemudian digabungkan dengan nama Darpa Internet dan akhirnya dikenal dengan
sebutan Internet. Internet (Interconennected Network) merupakan jaringan komputer
yang terdiri dari banyak jaringan komputer independen yang dihubungkan satu
dengan lainnya. Jaringan itu dihubungkan melalui saluran (satelit,telepon, dan
kabel).
Sejak tahun 1990-an
internet mulai digunakan dengan bantuan telepon dan modem, sehingga internet
diibaratkan sebagai jalan tingkat tinggi dan disebut juga cyberspace karena
memiliki jaringan komunikasi ibarat dunia maya. Kehadiran internet telah
menghasilkan kemudahan dalam mengatasi permasalahan geografis, sehingga
berbagai aktivitas manusia tidak terhalang oleh jarak, ruang, dan waktu.
Perkembangan
iptek pada masa perang dingin:
·
Pada masa perang dingin teknologi informasi dan
komunikasi memberikan peranan yang penting.
·
Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi difokuskan
pada bidang pertahanan dan keamanan masing-masing
pihak.
·
Ketertinggalan Amerika Serikat dari Uni Soviet dalam
teknologi ruang angkasa mendorong Amerika Serikat untuk menjalankan program
kilat guna mengejar ketertinggalannya.
·
Pemerintah Amerika Serikat kemudian mendirikan Advance
Research Projects agency (ARPA).
·
ARPA kemudian dipecah menjadi dua yaitu:
1.
NASA (mendalami studi ruang angkasa)
2.
ARPANET (dibawah Departemen Pertahanan DARPA) yang
mempromosikan ilmu komputer dan pemrosesan informasi.
·
ARPANET kemudian mengembangkan prototip internet.
·
Pengembangan ARPANET kemudia pecah menjadi dua yaitu:
1.
Milnet; digunakan khusus untuk kepentingan militer.
2.
ARPENET; khusus untuk pergururan tinggi (non militer).
·
Milnet dan ARPANET kemudian bergabung dengan nama
Darpa Internet (Internet).
·
Kehadiran internet telah menghasilkan banyak kemudahan
dalam mengatasi perrmasalahan geografis. Sehingga berbagai aktifitas manusia
tidak terhalang oleh jarak ruang dan waktu.
·
Tidak seperti penemuan-penemuan sebelumnya, internet
dianggap sebagai penemuan besar yang mengubah dunia dari yang bersifat lokal menjadi
global.
Dari
internet, sunber-sumber internet dunia yang sangat luas dapat diakses.Sumber : Wikipedia Indonesia dan Artikel Blog
2 comments
EmoticonEmoticon