Ini adalah puisi berdasarkan pengalaman sendiri, pasti setiap orang memiliki hewan peliharaan yang paling di sayangi namun kita menyesal karena kesibukan pribadi hingga harus menelantarkan hewan peliharaan kita, berikut adalah puisi untuk burung murai/kacer ku
Burung Kacer Maafkanlah Aku
Hari ini Senin (02/11/2015) Aku merasa sangat sedih dan menyesal.
Aku
sudah berbuat dosa dengan menganiaya hewan peliharaaku sendiri.
Burung
Kacer atau Murai, ya itu namamu. Pengalaman pertama aku memelihara mu
kau sangat liar, dan akupun tidak tau bagaimana cara memelihara mu.
Seiring waktu berlalu, kau mulai berani mengeluarkan kicauanmu yang
khas, aku merasa sangat senang, bagaimana tidak, setiap hari aku
menantimu berkicau dan engkaupun tidak berkicau.
Namun seiring waktu
masa sulit itu dapat engkau lewati. Setiap hari kau selalu menghibur ku
dan setiap orang yang ada disekitarmu.
Maafkanlah aku murai ku malang,
aku sudah menjadi teman dan majikan yang paling buruk, aku terlena
dengan kesibukan dan melupakanmu.
Aku sudah membuat mu kelaparan hingga
ajal menjemputmu.
Aku merasa terpukul aku sudah membuatmu teraniaya.
Semoga kau mau memaafkan aku wahai muraiku, dan Tuhan pun sudah
memberikan aku pelajaran atas dosa yang sudah aku lakukan, yah ini
memang pantas untukku.
Penyesalan memang datang setelah perbuatan bodoh
yang kulakukan.
Kau sudah menjadi bagian dalam hidupku aku senang
memeliharamu.
Yah, semoga kau senang dan bebas terbang di sana, dan aku
akan menanggung dosa ku ini dan mempertanggung jawabkannya kelak.
Terbanglah sesukamu dan bencilah aku sesukamu karena aku memang pantas
dibenci.
1 comments so far
EmoticonEmoticon