Berikut adalah contoh hasil dari wawancara dengan pedagang sayur Ibu Rosmaini.
Hasil
Wawancara Seorang Pedagang
Hari/
Tanggal pelaksanaan : Kamis/ 14 April 2016
Waktu
pelaksanaan : 14.00 WIB
Tempat
pelaksanaan : Di rumah Ibu Rosmaini
Narasumber : Ibu Rosmaini
Pewawancara : Lia Anggraini & Delvi Novita Sari
Tema wawancara : Mengetahui Seputar Pekerjaan pedagang kaki
lima & juga suka duka dari pekerjaan
mereka.
Ada seorang Ibu yang jualan sayur ke pasar
yang bernama ibu Rosmaini sayur-sayuran yang dijualnya adalah pakis, daun
singkong, kankung, rebung, buah pisang dan kelapa.
Harga satu biji kelapa dijual Rp. 2000,- sekali kepasar ibu Rosmaini membawa kelapa 10
buah, ditambah jualan sayur dan ubi ada 10 ikat, harga 1 ikat Rp. 1000,- jadi pendapatan 1 hari ibu Rosmaini Rp
30.000,-
Jadi dalam 1 minggu ibu Rosmaini jualan hanya
3 kali seminggu dalam 3 kali seminggu sayur yang dibawanya berbeda-beda,
kadang-kadang hari pertama ibu Rosmaini bawa sayur kangkung, sayur kangkung 1
ikat Rp. 2000,- sayur pakis 1 ikat Rp. 1.000,-
rupiah, rebung 1 mangkok kelapa juga Rp. 1.000,- jadi 1 hari ibu Rosmaini
membawa sayur-sayur ada 3 macam, jadi rata-rata pendapatan ibu Rosmaini kurang
lebih Rp. 30.000,- 1 hari.
Ibu Rosmaini kehidupannya pas-pasan saja,
membawa sayur ke pasar harus berjalan kaki karena naik angkot uangnya tidak
cukup untuk kebutuhan dapur saja. Dia mempunyai anak 4 orang yang harus
dihidupinya. Keempat anaknya tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Ikut sama orang jadi kuli kedang ada kerja
kadang tidak dan dia hanya dapat uang untuk belanjanya sendiri tidak bisa
membantu orang tuanya.
Suami dari ibu Rosmaini sudah meninggal 4
tahun yang lalu jadi makan untuk satu hari saja ibu Rosmaini sudah bersyukur.
Ibu Rosmaini tidak pernah merasa lelah,
walaupun ke pasar berjalan kaki sambil membawa dagangan sayurnya pakai baskom
dibawa di atas kepala. Kadang-kadang
harus berpanas-panasan, hujan-hujanan tetapi dia tidak pernah menyerah tetap
menjalani hidup yang begitu sulit.
Inilah yang patut kita contoh walaupun dia
hidup susah, yang dijual juga sedikit tetapi ibu Rosmaini tetap semangat hidup
dan bekerja keras demi memberI anaknya makan.
Artikel menarik lainnya :
2 comments
EmoticonEmoticon