Monday, May 28, 2018

HAL MENARIK TENTANG TRADISI BALIMAU DI MINANGKABAU

Halo semuanya kembali bersama admin dalam blog sederhana ini.

Kata balimau sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat sumatera barat khususnya orang minangkabau. Tradisi ini dipercaya telah berlangsung sejak berabad-abad silam dan diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat minangkabau hingga saat ini. Pada postingan kalini kali ini aku belajar akan membahas tentang hal menarik seputar tradisi balimau di minangkabau.

Balimau sudah menjadi tradisi dan berkembang di kalangan masyarakat minangkabau dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian yang airnya mengalir bertujuan agar kotoran di badan dapat terbawa oleh arus.

Balimau di Minangkabau
Balimau di Minangkabau foto merahputih

A. Latar belakang balimau
Latar belakang dari balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci ramadan, sesuai dengan ajaran agama islam, yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.
Pada zaman dahulu ada beberapa penyebab kenapa orang minang mandi menggunakan limau, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Alasan yang pertama karena tak ada sabun, buah limau digunakan sebagai alternatif pengganti sabun.
  2. Alasan yang kedua karena wilayah yang kekurangan air hingga akhirnya mereka mandi di sungai,
  3. Alasan yang ketiga karena orang zaman dahulu dominan bekerja di sawah atau di ladang karena lokasinya yang jauh dari rumah mereka memutuskan membersihkan diri di sungai.

B. Alasan kenapa memilih buah limau
Kenapa masyarakat minang memilih buah limau atau jeruk nipis dari pada buah lainnya, karena sifat dan kandungan dari jeruk nipis ini dapat membersihkan minyak dan keringat di badan. Selain menggunakan jeruk nipis biasanya juga menggunakan tanaman lain untuk mengharumkan badan seperti bunga kenanga dan bunga mawar.

C. Pro kontra balimau
Karena tradisi balimau ini sudah di perkirakan sudah ada sejak berabad-abad silam jadi bisa  dikatakan tradisi balimau ini diperkirakan merupakan warisan dari kebudayaan hindu karena hindu sudah ada sebelum agama islam masuk di minangkabau.
Setelah agama islam masuk di minangkabau, terjadi perubahan makna dari budaya hindu ke budaya minang. Masyarakat memandang balimau adalah tradisi untuk mensucikan diri menjelang datangnya bulan ramadhan.

D. Penyimpangan tradisi balimau
Dalam tradisi balimau sebetulnya perempuan tidak perlu mandi di sungai agar tidak bercampur dengan lelaki, tetapi bisa di tempat pemandian umum khusus perempuan.
Namun pada perkembangannya tejadi pegeseran atau penyimpangan tentang mandi balimau.
Bercampurnya tempat mandi laki-laki dan perempuan di sungai atau di tempat pemandiang umum adalah salah satu penyebab dilarangnya mandi balimau ini karena sudah melanggar nilai adat dan ajaran agama islam.

Selain itu banyaknya muda-mudi yang bukan muhrim pergi berpasangan dengan alasan pergi balimau juga sudah menyimpang dari makna balimau itu sendiri.
Banyak hal yang dilanggar secara adat dan agama, sehingga wajar saja tradisi balimau sangat tidak dianjurkan bahkan dilarang. Hal ini yang kemudian membuat para ulama dan ninik mamak melarang tradisi balimau.

11 comments

This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.
This comment has been removed by a blog administrator.


EmoticonEmoticon